Bimbel PMUI – Melansir Public School Review, anak-anak dengan kecerdasan kinestetik memiliki pemikiran yang bekerja lebih efektif ketika mereka terlibat dalam aktivitas fisik.

Setiap anak cenderung menunjukkan bentuk gaya belajar tertentu. Misalnya, ada yang tipe pembelajar auditori, di mana jenis anak-anak ini belajar paling baik dari instruksi lisan dan perintah verbal.

Sementara itu, ada juga yang tipe pembelajar visual, yang lebih senang belajar dengan gambar, bagan, atau bentuk lain yang berbasis penglihatan.

Menurut Center for Kinesthetic Education (CKE), anak yang menunjukkan tanda-tanda kebutuhan kinestetik yang kuat sering mendapat manfaat dari kegiatan belajar yang dinamis. Berikut ini gaya belajar kinestetik untuk anak yang senang bergerak aktif.

Memanfaatkan Benda dan Ruang

Anak kinestetik dapat lebih mudah menyerap dan menyimpan informasi bila ada interaksi dengan benda atau objek yang berhubungan langsung dengan materi pelajaran.

Misalnya, menyentuh binatang peliharaan dan pohon di halaman saat belajar tentang berbagai ciri dan kebutuhan makhluk hidup.

Menulis dan Menggambar

anak kinestetik juga akan lebih efektif belajar saat dia menggerakkan tangannya untuk menulis catatan atau membuat gambar yang berhubungan dengan materi pelajaran.

Dengan bantuan kertas maupun papan tulis, mereka bisa diminta untuk menggambar diagram atau peta hubungan untuk berbagai hal yang ada dalam materi pelajaran.

Pembelajaran Berbasis Proyek

Mengerjakan proyek atau tugas yang melibatkan aktivitas fisik dapat memfasilitasi pemahaman konsep. Pembelajaran berbasis proyek memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar melalui eksplorasi, kolaborasi, dan pembuatan produk atau solusi untuk masalah yang nyata.

Model pembelajaran ini tepat untuk anak kinestetik karena mereka diberi kesempatan untuk “melakukan” dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

Berikan Jeda untuk Bergerak Saat Belajar

Tahukah kamu, kalau anak kinestetik memiliki rentang perhatian yang pendek sehingga tidak betah belajar dalam waktu lama sekaligus? Karena itulah, waktu belajar anak kinestetik sebaiknya dipecah menjadi beberapa bagian pendek.

Cobalah untuk memberikan istirahat selama 5–10 menit agar anak bisa melakukan gerakan fisik ringan, mengobrol, main di halaman, atau bernyanyi. Setelah jeda singkat ini, anak bisa kembali belajar dengan fokus dan konsentrasi penuh.

Belajar di Luar Ruangan

Pergi keluar rumah dan belajar di luar ruangan juga dapat memenuhi stimulasi multi sensori yang dibutuhkan anak kinestetik saat belajar lho.

Bukan hanya memberikan ruang gerak yang lebih luas, memanfaatkan berbagai objek, orang, maupun situasi di luar ruangan sebagai contoh nyata juga bisa sangat membantu anak kinestetik menyerap ilmu dengan lebih baik.

Memaksa anak kinestetik untuk belajar dengan cara konvensional bukan hanya tidak efektif, tapi juga akan membuatnya frustasi. Jadi, lebih baik ikuti cara belajar anak kinestetik agar pencapaian akademisnya tetap optimal.

Belajar dengan Melibatkan Aktivitas Fisik

Dibanding anak lain yang masih ragu mencoba sesuatu yang baru, anak kinestetik akan dengan senang hati mencoba apa pun, bahkan yang menantang sekalipun. Jadi, orang tua bisa memanfaatkan banyaknya organisasi atau kegiatan yang berbau fisik seperti camping, hiking, bersepeda, berenang, dan banyak lagi.

Eksperimen Membuat Hal Baru

Selain aktivitas fisik anak dengan kecerdasan kinestetik juga sangat menikmati eksperimen membuat hal baru. Mereka bisa betah melakukan eksperimen selama berjam-jam tanpa kekurangan antusiasmenya. Perkenalkan ilmu baru kepada mereka lewat eksperimen yang menarik.

Membuat Permainan

Jangan kehabisan ide untuk membuat permainan kreatif untuk anak-anak dengan kecerdasan kinestetik. Perbanyak permainan yang melibatkan karpet, sandpaper, balok, cubes, atau tanah liat yang mengharuskan anak menyentuh langsung permainan yang digunakan.

Demikian informasi mengenai gaya belajar yang bisa mengembangkan kecerdasan kinestetik anak. Semoga bermanfaat.